Tuesday, 20 March 2012

Binatang Tomcat Binatang Akhir Zaman

 Seperti inilah bentuk binatang Tomcat yg sempat meresahkan warga surabaya akhir akhir ini,,dilihat dari bentuknya saja binatang ini sdh terlihat berbahaya.Merebaknya serangan tomcat disebabkan hilangnya habitat hewan yang memiliki kebiasaan menjelajah itu. “Kami masih terus menyusuri wilayah di daerah pinggiran. Penyemprotan juga terus dilakukan,” ujar Sekretaris Dinas Pertanian Hari Tjahyono, Senin (19/3/2012).
 Tomcat sebenarnya teman bagi petani di sawah. Kumbang itu mampu memakan hama yang selama ini merusak tanaman pangan.
Namun, hilangnya keseimbangan lingkungan jadi penyebab munculnya tomcat di mana-mana. “Karena tempatnya sekarang banyak dipakai untuk perumahan. Makanya tomcat keluar sarang dan menyebar di mana-mana,” jelasnya.
Gigitan tomcat ini menimbulkan sensasi terbakar yang kemudian menjadi kemerahan disertai munculnya nanah di bagian tengah dalam beberapa hari. Sekilas mirip herpes atau dampa, dengan luka yang lebar.
 Seperti inilah luka yg di akibatkan oleh binatang tomcat.
Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno, mengatakan, "Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus Paederus."
Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1 cm sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang tak menutupi seluruh abdomen.
"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," jelas Hari.
Hari mengatakan, serangga ini memiliki habitat di persawahan, hutan maupun taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain pemakan daun.
Sebutan serangga ini sedikit kurang tepat sebab sebenarnya tomcat adalah nama pestisida. Di beberapa daerah, serangga ini sering disebut semut kanai atau semut kayap.
Hari saat dihubungi Senin (19/3/2012) mengungkapkan bahwa serangga Paederus biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun yang dianggap menggangggu.
Namun demikian, Hari mengatakan, "Serangan pada manusia sebenarnya bukan tujuan. Hanya mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu serangga ini."
Aktivitas yang mengganggu antara lain saat serangga akan masuk ke rumah dan terhalang tirai, manusia membuka tirai tersebut sehingga kumbang ini terbang dan menyerang.
Ciri khas Paederus adalah kemampuan memproduksi toksin yang disebut paederin. Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis seperti ular yang mengeluarkan bisa.
Toksin tersebut yang dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia. Akibat jika terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan.
"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun. Lalu bisa juga memakai Kalium permanganat atau salep untuk mengobati," terang Hari.
Dikatakan bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari bisa kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini tak mematikan.
Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan bagi petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini cukup dicegah kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia.
Hari menghimbau masyarakat agar tidak panik. Serangan serangga ini sebenarnya sudah biasa dialami. hany perlu langkah tepat saat terkena serangannya.
Menurut saya secara pribadi sesungguhnya binatang tomcat adalah sebuah peringatan bagi manusia supaya qta sadar dan binatang ini dikirim oleh Allah sebagai tanda bahwa hari kiamat sdh semakin dekat,,qta sebagai umat manusia hanya bsa waspada dan waspada..

No comments:

Post a Comment